Manfaat Menggambar
5
Setelah beberapa postingan lebih pada tehnik-tehnik menggambar, sekarang saya akan membahas sesuatu yang agak berbeda.Aktivitas menulis, menggambar, mewarnai, menggunting atau membuat prakarya, ternyata memiliki banyak manfaat bagi anak. Aktivitas kreatif itu tidak hanya dapat melatih keterampilan motorik halus dan daya imajinasi anak, tetapi juga memiliki manfaat terapeutik atau penyembuhan untuk beberapa gangguan atau kendala psikologis. Lewat terapi seni, ayah bunda juga bisa memetik manfaat lebih dekat dan akrab dengan anak. Secara keseluruhan, hal ini akan mendukung tumbuh kembang anak yang optimal.
1. Untuk Ice Breaking
Terkadang setelah berpisah dengan anak seharian karena bekerja, bunda atau ayah mengalami kesulitan memulai interaksi dengan anak di rumah. Bisa jadi karena anak ngambek karena Anda pulang kemalaman, atau karena dia sudah nyaman bersama Si Mbak. Rasa lelah plus jengkel, terkadang membuat Anda cepat “menyerah”, sehingga merelakan anak tidak bersama Anda pada malam hari. “Habis dia nggak mau ditemani aku”, kilah Anda. Sebetulnya, teknik ice breaking bisa mengatasi situasi ini. Pilihlah aktivitas seni sebagai media untuk memecah kebekuan, sebab selain anak balita senang menggambar atau mewarnai, aktivitas ini pun tidak membutuhkan kontak mata sehingga bebas tekanan.
Terkadang setelah berpisah dengan anak seharian karena bekerja, bunda atau ayah mengalami kesulitan memulai interaksi dengan anak di rumah. Bisa jadi karena anak ngambek karena Anda pulang kemalaman, atau karena dia sudah nyaman bersama Si Mbak. Rasa lelah plus jengkel, terkadang membuat Anda cepat “menyerah”, sehingga merelakan anak tidak bersama Anda pada malam hari. “Habis dia nggak mau ditemani aku”, kilah Anda. Sebetulnya, teknik ice breaking bisa mengatasi situasi ini. Pilihlah aktivitas seni sebagai media untuk memecah kebekuan, sebab selain anak balita senang menggambar atau mewarnai, aktivitas ini pun tidak membutuhkan kontak mata sehingga bebas tekanan.
2. Menyalurkan Ekspresi Negatif
Ketika anak rewel, jengkel, marah atau sedih akibat sesuatu, alihkan perhatiannya dengan menggunakan benda-benda seni, misalnya clay atau alat lukis. Pilih yang warna-warni agar menarik perhatiannya. Ajak anak, “Kita remas-remas clay, yuk”, lalu buatlah obyek-obyek sederhana, misalnya bola, sosis, ular, lalu bongkar dan remas lagi untuk membuat bentuk lain. Sambil bermain, perhatikan ekspresi anak.
Ketika anak rewel, jengkel, marah atau sedih akibat sesuatu, alihkan perhatiannya dengan menggunakan benda-benda seni, misalnya clay atau alat lukis. Pilih yang warna-warni agar menarik perhatiannya. Ajak anak, “Kita remas-remas clay, yuk”, lalu buatlah obyek-obyek sederhana, misalnya bola, sosis, ular, lalu bongkar dan remas lagi untuk membuat bentuk lain. Sambil bermain, perhatikan ekspresi anak.
3. Melancarkan Komunikasi dan Meningkatkan Bonding
Kita ingin anak terbuka dan bebas bercerita pada kita tentang kejadian yang dialami atau perasaannya sehari-hari. Dengan keterbukaan anak, orangtua jadi bisa memantau perkembangan kognitif, emosi dan keterapilan inter-personal anak, dapat memantau keselamatan, keamanan dan kesejahteraannya, sekaligus memiliki bonding lebih kuat dengannya.
Kita ingin anak terbuka dan bebas bercerita pada kita tentang kejadian yang dialami atau perasaannya sehari-hari. Dengan keterbukaan anak, orangtua jadi bisa memantau perkembangan kognitif, emosi dan keterapilan inter-personal anak, dapat memantau keselamatan, keamanan dan kesejahteraannya, sekaligus memiliki bonding lebih kuat dengannya.
4. Mengatasi Gangguan Mental dan Trauma
Pada anak-anak yang mengalami masalah gangguan kesehatan mental, misalnya berupa perilaku kerap cemas atau takut berlebihan, sehingga disalurkan lewat menggigit, membenturkan kepala, cepat marah, atau mengalami perubahan emosi drastis, menurut Psikolog UI Dr. Rose Mini Agoes Salim, M.Psi., terapi seni bisa menjadi solusi. “Dalam hal ini, orangtua musti bertemu dengan ahlinya terlebih dahulu, karena terdapat langkah demi langkah yang akan disesuaikan dengan usia dan tingkat kecemasan atau kadar gangguan, ujar Rose Mini.
Pada anak-anak yang mengalami masalah gangguan kesehatan mental, misalnya berupa perilaku kerap cemas atau takut berlebihan, sehingga disalurkan lewat menggigit, membenturkan kepala, cepat marah, atau mengalami perubahan emosi drastis, menurut Psikolog UI Dr. Rose Mini Agoes Salim, M.Psi., terapi seni bisa menjadi solusi. “Dalam hal ini, orangtua musti bertemu dengan ahlinya terlebih dahulu, karena terdapat langkah demi langkah yang akan disesuaikan dengan usia dan tingkat kecemasan atau kadar gangguan, ujar Rose Mini.
sumber : http://metart2.blogspot.co.id/2016/02/manfaat-menggambar.html
Tidak ada komentar:
Posting Komentar