Selasa, 16 Januari 2018

cara Menyempurnakan Gambar Kontur


Menyempurnakan Gambar Kontur

  1. 1
    Ketahuilah bahwa gambar kontur hanya terdiri dari garis. Kontur adalah garis luar dari gambar-gambar Anda. Pada tahap ini belum ada pembauran (blending) dan pengarsiran (shading), hanya ada garis. Menggambar garis-garis kontur yang bagus penting untuk gambar final Anda, karena pada tahap inilah Anda memberi bentuk dan proporsi pada gambar tersebut.
    • Secara umum, garis kontur adalah hal pertama yang Anda buat dalam menggambar.
  2. 2
    Buatlah garis pedoman (guide lines) untuk Anda. Hal ini sering diabaikan oleh para seniman pemula yang memilih melompat langsung ke dalam pekerjaannya, namun garis pedoman sangatlah penting untuk mendapatkan gambar yang akurat. Sebagai contoh, jika Anda menggambar pemandangan besar, mulailah dengan garis-garis samar yang membagi gambar menjadi tiga bagian secara horizontal maupun vertikal. Anda akan memiliki empat kotak-kotak kecil di halaman tersebut. Kotak-kotak ini akan membantu membingkai gambar Anda dan memasukkan semua elemen ke tempat yang seharusnya, memberikan Anda titik referensi selagi Anda bekerja.
  3. 3
    Fokuslah pada proporsi terlebih dahulu. Proporsi adalah perbedaan ukuran antara dua benda. Jika misalnya Anda menggambar lengan dan kaki di luar proporsi, gambar itu akan terlihat kasar dan tidak seimbang. Tutup satu mata dan sejajarkan pensil Anda dengan subjek gambar. Lengan Anda harus benar-benar terentang ke depan. Gunakan pensil sebagai penggaris dan tandai panjang dari objek tersebut dengan ibu jari Anda. Kemudian Anda dapat membandingkan jarak ini dengan objek-objek lainnya di halaman tersebut, atau bahkan menggunakan pensil untuk menandai jarak spesifik pada halaman menggambar Anda.[7]
    • Anda juga dapat menggunakan garis pedoman untuk membantu langkah ini. Di "kotak" pedoman manakah subjek itu cocok untuk dimasukkan? Apakah subjek itu memakan seluruh halaman atau hanya sepertiga darinya?
  4. 4
    Buatlah sketsa bagian dasar dari setiap gambar sebelum melanjutkannya. Tidak ada perasaan yang lebih buruk ketimbang sudah setengah jalan menggambar dan baru menyadari bahwa lengan karakter Anda terlalu pendek. Para penggambar handal tahu cara untuk menghindari hal ini dengan mem-blocking gambar tersebut terlebih dahulu. Gunakan bentuk-bentuk sederhana untuk menandai proporsi dari setiap objek. Contohnya, buatlah bentuk lonjong sebagai kepala seseorang, segiempat bundar untuk badannya dan siku yang lebih panjang untuk setiap lengan dan kaki. Terus sesuaikan blok-blok ini hingga Anda merasa yakin dengan pose dan proporsi dari setiap objek.[8]
    • Pastikan Anda membuat tanda-tanda ini secara tipis, sehingga akan dapat menghapusnya dengan mudah kelak.
    • Buatlah lingkaran kecil atau titik untuk setiap sendi untuk membantu Anda "menggerakkan" lengan dan kaki ke pose yang akurat.
  5. 5
    Perlahan-lahan tambahkan detail pada kontur-kontur yang ada. Tambahkan satu tingkat kerumitan bersama setiap konsep tersebut. Pertama tambahkan garis pedoman dan gambar orang-orangan sederhana. Kemudian tambahkan bentuk-bentuk dan pose dasar. Setelah itu, tambahkan garis-garis permanen di atas garis outline, kemudian menghubungkan setiap sendi, menambahkan fitur wajah, dll. Pikirkan tentang membuat kontur final dari tubuh dengan menghubungkan sendi-sendi yang ada sehingga Anda mendapatkan bentuk yang dapat dikenali.
    • Setelah merasa puas dengan garis-garis baru Anda, hapus garis-garis kontur tipis dari bawah gambar yang baru.
    • Kerjakan dengan perlahan, buat setiap garisnya secara hati-hati dan hapus ketika Anda merasa tidak puas. Garis-garis kontur itu harus akurat agar kualitas gambar akhirnya dapat meningkat.[9]
  6. 6
    Gambarlah dari objek paling besar ke objek paling kecil. Jangan pernah menggambar mulai dari detailnya terlebih dahulu. Setelah Anda menyelesaikan kontur dasar, waktunya untuk mengerjakan detail gambar. Kebanyakan artis terhambat pada bagian ini di awal, membuat mereka menghabiskan seluruh waktu dan energi pada detail-detail kecil sembari mengabaikan proporsi yang lebih besar.
  7. 7
    Berlatihlah untuk menggambar perspektif guna memberi kedalaman pemandangan yang realistis. Perspektif adalah alasan mengapa objek yang letaknya lebih jauh tampak lebih kecil dan yang lebih dekat tampak besar. Salah satu cara untuk berlatih adalah dengan menggunakan titik perspektif. Bayangkan titik perspektif sebagai titik terjauh di cakrawala, seperti matahari sebelum terbenam. Tari garis lurus dari titik ini untuk menyesuaikannya dengan gambar Anda. Apa pun yang lebih dekat dengan titik perspektif berarti lebih jauh dari Anda dan oleh karena itu lebih kecil. Sementara apa pun yang menjauh dari titik itu berarti lebih dekat dengan Anda.
    • Tarik dua garis diagonal yang datang dari titik perspektif. Segala yang pas di antara kedua garis itu berarti berukuran sama dengan contoh di dunia nyata, meskipun perspektif membuatnya terlihat seolah berbeda.[10]
  1. 1
    Ketahuilah bahwa mengarsir memberi kedalaman pada objek yang digambar.Arsiran adalah hal yang membuat gambar terlihat hidup dan mencegahnya terkesan membosankan. Bagian besar dari ilusi tiga dimensi pada sebuah gambar yang bagus terletak pada arsirannya. Namun mengarsir adalah teknik yang sulit untuk dikuasai, terutama ketika Anda mencoba untuk mengarsir sesuatu berdasarkan imajinasi atau memori.
    • Arsiran dapat juga dapat bersikap sebagai garis-garis. Bayangkan dua gundukan kecil di antara hidung dan bibir atas Anda (disebut juga filtrum). Anda tidak dapat menarik garis untuk menggambar filtrum, karena akan membuatnya tampak menonjol dan tidak realistis. Cobalah membuat bayangan atau mengarsir bagian tersebut sebagai gantinya, hitamkan daerah di sekitarnya tipis-tipis untuk membuatnya "terlihat" berada di tengah bagian-bagian yang gelap.
  2. 2
    Pikirkan tentang sumber cahaya. Bayangan tercipta karena lebih sedikit terpapar cahaya dibandingkan bagian lain dalam pemandangan tersebut. Dari mana cahaya itu datang, apa jenisnya, dan bahkan jam saat gambar itu dibuat semua akan memengaruhi bayangan Anda. Bayangan terbentuk di sisi yang berlawanan dari sumber cahaya. Contohnya, jika saya meletakkan bola dan menyinari cahaya di atasnya dari sisi kanan, sisi kiri bola itu akan tampak lebih gelap. Di bagian inilah yang akan Anda arsir saat menggambar bola tersebut.
  3. 3
    Perhatikan tepian arsiran tersebut. Tepian arsiran adalah secepat apa arsiran itu menghilang. Bayangkan Anda berusaha membuat boneka bayangan -- ketika tangan Anda dekat dengan cahaya dan dinding, ada tepian yang tegas saat bayangan Anda bertemu dengan cahaya; namun ketika tangan Anda lebih jauh bayangannya akan memudar perlahan-lahan ke dalam cahaya. Meski begitu ingatlah bahwa semua bayangan memiliki tepian yang agak lembut. Perbedaan antara mengarsir dan menggambar kontur adalah tingkat kepudaran tepiannya.[11]
    • Cahaya langsung seperti lampu sorot dan matahari yang cerah menciptakan bayangan dramatis dengan tepian yang tegas.
    • Sumber cahaya tidak langsung seperti lampu yang menyala di kejauhan, beberapa lampu, atau matahari di hari yang mendung, menciptakan bayangan yang lebih lembut, temaram dengan tepian yang memudar.
  4. 4
    Petakan arsiran Anda sebelum memulai. Buatlah garis-garis halus dan lembut di sekitar tepian dari gambar bayangan sebelum mulai membuatnya sehingga Anda tahu arah pekerjaan Anda.
    • Petakan bagian yang menonjol (highlight): di bagian mana yang cahayanya paling terang? Apakah ada cahaya yang menyilaukan?
    • Buat sketsa arsiran tersebut: di titik mana bayangan dari setiap objek mulai dan berhenti?
    • Buat kontur pada bayangan yang keras. Apakah ada bentuk-bentuk gelap yang dihasilkan oleh cahaya, seperti bayangan seseorang di bawah sinar matahari?
  5. 5
    Fokuslah pada transisi bertahap. Mengarsir adalah seni mengubah jumlah cahaya dari satu area ke area lain secara bertahap. Mulailah dengan menggambar tipis-tipis, arsir di dalam seluruh objek dengan goresan pensil paling ringan. Terus kerjakan gambar tersebut dengan mengisi daerah-daerah yang lebih gelap secara perlahan-lahan, satu tingkat kegelapan dalam satu kali arsir.
  6. 6
    Baurkan arsiran Anda. Hal ini adalah cara terbaik untuk membuat bayangan yang realistis dan bertahap pada gambar apa pun. Gunakan tisu, jari Anda atau garis-garis tipis dengan pensil Anda, baurkan daerah-daerah yang lebih gelap ke yang lebih terang dengan menggosok dari daerah yang gelap ke terang. Sebagian besar pensil hanya akan sedikit membaur, sementara menggambar dengan arang memungkinkan Anda untuk membaurkan arsiran secara dramatis menggunakan jari-jari Anda.
  7. 7
    Berlatihlah untuk mengarsir objek-objek sederhana. Tata sebuah benda mati dasar untuk Anda pakai sebagai objek latihan mengarsir. Cukup letakkan beberapa objek biasa yang mudah digambar (sebuah bola, kotak-kotak kecil, botol air, dll) di bawah cahaya lampu yang terang. Gambarlah kontur dari objek tersebut, kemudian berlatihlah untuk mengarsir gambar benda-benda tersebut persis seperti bagaimana Anda melihatnya.
    • Seiring dengan semakin mahirnya Anda, tambahkan objek-objek bening, bentuk-bentuk yang rumit atau sumber cahaya kedua untuk berlatih teknik mengarsir yang lebih sulit.
    • Arsirlah buku mewarnai anak-anak bekas yang biasanya memiliki garis-garis kontur sederhana untuk latihan lebih lanjut.
  8. 8
    Pelajarilah berbagai jenis shading atau gambar bayangan. Meskipun bentuk paling realistis dari bayangan adalah pembauran yang merata dan bertahap (disebut "smooth shading"), ada beragam gaya menggambar bayangan berbeda untuk bermacam-macam artis dan gaya menggambar. Contohnya, banyak karikatur yang menggunakan garis saling silang (cross-hatching) atau titik-titik untuk membuat bayangan.
  9. sumber : https://id.wikihow.com/Menjadi-Mahir-dalam-Menggambar

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Contoh Sketsa Gambar Bunga yang Mudah Digambar

Contoh Sketsa Gambar Bunga yang Mudah Digambar Sketsa Bunga Mawar Bunga mawar memang menjadi primadona di kalangan para pelukis pe...